MAKALAH
SISTEM RUJUKAN
DI SUSUN OLEH :
Ganda andriani
AKADEMI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat allah SWT karena atas rahmat dan karunianya makalah ini
telah dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keberhasilan
kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari
berbagai pihak.
Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan yang masih perlu di perbaiki,untuk itu kami
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,sehingga dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Pringsewu,
maret 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Pengertian..............................................................................................................
B. Jenis-jenis rujukan....................................................................................................
C. Persiapan Rujukan...................................................................................................
D. Mekanisme Rujukan................................................................................................
E. Hirarki Pelayanan Kesehatan...................................................................................
F. Kebijakan Pengolahan.............................................................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kelemahan pelayanan
kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan
suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan
kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa tingginya kematian ibu dan
bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa kita. Masalah 3T
(tiga terlambat) merupakan salah satu hal yang melatar belakangi tingginya
kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas pelayanan
kesehatan.
Dengan adanya system rujukan,
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu karena
tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang tergolong berisiko tinggi. Oleh karena
itu, kelancaran rujukan dapat menjadi faktor yang menentukan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan perinatal, terutama dalam mengatasi keterlambatan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus
memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan
secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau
lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi.
B.Tujuan
1.
untuk mengetahui Pengertian Sistem Rujukan
2.
untuk
mengetahui Jenis-jenis Rujukan
3.
untuk
mengetahui Persiapan Rujukan
4.
untuk
mengetahui Mekanisme Rujukan
5.
untuk
mengetahui Hirarki Pelayanan kesehatan
6.
untuk
mengetahui Kebijakan pengolahan rujukan
7.
untuk
memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Askeb V
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Rujukan kebidanan adalah kegiatan
pemindahan tanggungjawab terhadap kondisi klien/pasien ke fasilitas pelayanan
yang lebih memadai (tenaga atau pengetahuan, obat, dan peralatannya)
B. Jenis-Jenis Rujukan
1. Rujukan medik
Yaitu
pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik
secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu
menangani secara rasional.
Jenis rujukan medic antara lain:
a. Transfer of
patient. Konsultasi penderita untuk keperluaan diagnostic,
pengobatan, tindakan opertif dan lain – lain.
b. Transfer
of specimen.
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lenih lengkap.
c. Transfer
of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu layanan setempat.
2. Rujukan kesehatan
Yaitu
hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke fasilitas yang
lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang menyangkut masalah kesehatan
yang sifatnya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan
(promotif). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan operasional.
C. Persiapan Rujukan
Persiapan yang harus diperhatikan dalam
melakukan rujukan, disingkat “BAKSOKU” yang dijabarkan sebagai berikut :
1. B (bidan): pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga kesehatan
yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
2. A (alat) : bawa perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan,
seperti spuit, infus set, tensimeter, dan stetoskop
3. K (keluarga): beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan
alasan mengapa dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain diusahakan untuk
dapat menyetujui Ibu (klien) ke tempat rujukan.
4. S (surat): beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu
(klien), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat – obat yang
telah diterima ibu (klien)
5. O (obat): bawa obat – obat esensial diperlukan selama perjalanan
merujuk
6. K (kendaraan) : siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu
(klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu
cepat
7. U (uang) : ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang
cukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di temapat
rujukan
8. DA (Darah
& Do’a)
D. Mekanisme Rujukan
1. Menentukan kegawatdaruratan pada
tingkat kader, bidan desa, pustu dan puskesmas
a. Pada tingkat Kader
Bila
ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera dirujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat menetapkan
tingkat kegawatdaruratan
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas
pembantu dan puskesmas
Tenaga
kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui.
Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus menentukan kasus mana
yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk
2. Menentukan tempat tujuan rujukan
Prinsip
dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai
kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan
kesediaan dan kemampuan penderita.
3. Memberikan informasi kepada
penderita dan keluarganya. Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang
perlunya penderita segera dirujuk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu
4. Mengirimkan informasi pada tempat
rujukan yang dituju melalui telepon atau radio komunikasi pelayanan kesehatan
yang lebih mampu.
5. Persiapan penderita
Sebelum
dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu atau dilakukan
stabilisasi. Keadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam perjalanan.
Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai dengan format rujukan dan seorang bidan
harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ke tempat rujukan.
6. Pengiriman penderita
Untuk
mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana transportasi
yang tersedia untuk mengangkut penderita.
7. Tindak lanjut penderita
a. Untuk penderita yang telah
dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut, dilakukan tindakan sesuai dengan
saran yang diberikan.
b. Bagi penderita yang memerlukan
tindak lanjut tapi tidak melapor, maka perlu dilakukan kunjungan rumah
E. Hirarki Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan
kebidanan dilakukan sesuai dengan hirarki pelayanan kesehatan yang ada mulai
dari :
1. Pelayanan kesehatan tingkat primer
di puskesmas.
Meliputi
: Puskesmas dan jaringannya termasuk Polindes / Poskesdes, Bidan Praktik
Mandiri, Klinik Bersalin serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah
maupun swasta.
Memberikan
pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini dan
memberikan pertolongan pertama pada kegawat-daruratan obstetri neonatal
(PPGDON) untuk tindakan pra rujukan dan PONED di Puskesmas serta pembinaan UKBM
termasuk Posyandu
2. Pelayanan kesehatan tingkat sekunder
Meliputi
: Rumah Sakit Umum dan Khusus baik milik Pemerintah maupun Swasta yang setara
dengan RSU Kelas D, C dan B Non Pendidikan, termasuk Rumah Sakit Bersalin
(RSB), serta Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA).
Memberikan
pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini,
melakukan penapisan (skrining) awal kasus komplikasi mencegah terjadinya
keterlambatan penanganan dan kolaborasi dengan nakes lain dalam penanganan
kasus (PONEK).
3. Pelayanan kesehatan tingkat tersier
di RS type B dan A
Meliputi
: Rumah Sakit yang setara dengan Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus Kelas
A, kelas B pendidikan, milik Pemerintah maupun swasta.
Memberikan
pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini,
melakukan penapisan (skrining) awal kasus komplikasi mencegah terjadinya
keterlambatan penanganan, kolaborasi dg nakes lain dalam penanganan kasus PONEK
dan asuhan kebidanan/penatalaksaaan kegawat-daruratan pada kasus-kasus kompleks
sebelum mendapat penanganan lanjut.
F. Kebijakan Pengelolaan Pelayanan Rujukan Obstetri &
Neonatal Dasar dan Komprehensif ( PONED & PONEK )
Pengertian:
Lembaga dimana rujukan kasus diharapkan dapat diatasi dengan baik, artinya
tidak boleh ada kematian karena keterlambatan dan kesalahan penanganan
Prinsip Dasar
Penanganan Kegawatdaruratan:
Kegawatdaruratan
dapat terjadi secara tiba-tiba (hamil, bersalin,nifas atau bayi baru lahir), tidak dapat diprediksi.
Oleh karena itu, Tenaga bidan perlu memiliki kemampuan penanganan
kegawatdaruratan yang dilakukan dengan tepat dan cepat
Upaya
Penanganan Terpadu Kegawatdaruratan:
1.
Dimasyarakat
Peningkatan kemampuan bidan terutama di desa dalam memberikan pelayanan esensial,
deteksi dini dan penanganan kegawatdaruratan (PPGDON)
2.
Di Puskemas
Peningkatan kemampuan dan kesiapan puskesmas dlm memberikan
Penanganan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar ( PONED )
3.
Di Rumah Sakit
Peningkatan kemampuan dan kesiapan RS kab / kota dlm PONEK
4.
Pemantapan
jarigan pelayanan rujukan obstetri & neonatal
Koordinasi lintas program, AMP kab / kota dll
Kegiatan Making
Pregnancy Safer (MPS) untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
1.
Pelayanan
Obstetri dasar di tingkat Polindes dan Puskesmas
2.
Menyediakan
minimal 4 Puskesmas PONED di setiap Kabupaten/Kota
3.
Menyediakan 1
Pelayanan PONEK 24 jam di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
Jenis kriteria pelayanan kesehatan rujukan:
1. PUSKESMAS PONED
Puskesmas yang memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetri
neonatal emergensi dasar langsung terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan
neonatal dengan komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan neonatus
Pelayanan Obstetri Emergensi Dasar, meliputi:
a.
Pemberian
oksitosin parenteral
b. Pemberian
antibiotik parenteral
c.
Pemberian
sedatif parenteral pada tindakan kuretase digital dan plasenta manual
d. Melakukan
kuretase, plasenta manual, dan kompresi bimanual
e.
Partus dengan
tindakan ekstraksi vacum,ekstraksi forcep
Pelayanan Neonatal Emergensi Dasar, meliputi:
a.
Resusitasi bayi
asfiksia
b. Pemberian
antibiotik parenteral
c.
Pemberian anti
konvulsan parenteral
d. Pemberian
Phenobarbital
e.
Kontrol suhu
f. Penanggulangan gizi
2. RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM
Rumah
sakit yang memiliki tenaga dengan kemampuan serta sarana dan prasarana
penunjang yang memadai untuk memberikan pertolongan kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal dasar dan komprehensif dan terintergrasi selama 24 jam secara
langsung terhadap ibu hamil, nifas dan neonatus, baik yang datang sendiri atau
atas rujukan kader, bidan, Puskesmas PONED, dll
Kemampuan PONEK meliputi :
a. Pelayanan
obstetri komprehensif
Pelayanan
obstetri emergensi dasar (PONED)
Transfusi darah
Bedah Caesar
b. Pelayanan
Neonatal Komprehensif
Pelayanan
neonatal emergensi dasar
Pelayanan
neonatal intensif
Kriteria RS PONEK 24 Jam:
a.
Memberikan
pelayanan PONEK 24 jam secara efektif (cepat, tepat-cermat dan purnawaktu) bagi
bumil/bulin, bufas, BBL – ada SOP
b.
Memiliki
kelengkapan sarana dan tenaga terampil untuk melaksanakan PONED/PONEK (sesuai
dengan standar yang dikembangkan) – tim PONEK terlatih
c.
Kemantapan
institusi dan organisasi, termasuk kejelasan mekanisme kerja dan kewenangan
unit pelaksana/tim PONEK- ada kebijakan
d.
Dukungan
penuh dari Bank Darah / UTD – RS, Kamar Operasi, HCU/ICU/NICU, IGD dan unit
terkait lainnya
e.
Tersedianya
sarana/peralatan rawat intensif dan diagnostik pelengkap (laboratorium klinik,
radiologi, RR 24 jam, obat dan penunjang lain. )
RUJUKAN KLIEN/PASIEN PADA KASUS
PATOLOGIS
Pengertian: suatu pelimpahan tanggung
jawab timbal balik atas kasus kebidanan atau dengan penyakit penyerta atau
komplikasi yang memerlukan pelayanan dengan menggunakan pengetahuan, fasilitas,
dan peralatan yang memadai, atau kondisi klien/pasien di luar kewenangan bidan.
Indikasi
perujukan ibu yaitu :
Riwayat seksio
sesaria
Perdarahan
per vaginam
Persalinan
kurang bulan (usia kehamilan < 37 minggu)
Ketuban
pecah dengan mekonium yang kental
Ketuban
pecah lama (lebih kurang 24 jam)
Ketuban
pecah pada persalinan kurang bulan
Ikterus
Anemia
berat
Tanda/gejala
infeksi
Preeklamsia/hipertensi
dalam kehamilan
TInggi
fundus uteri 40 cm atau lebih
Primipara
dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masuk 5/5
Presentasi
bukan belakang kepala
Kehamilan
gemeli
Presentasi
majemuk
Tali pusat
menumbung
Syok
Pendekatan
yang digunakan dalam memberikan Asuhan kebidanan kepada klien sesuai
dengan Pedoman Asuhan
Kebidanan pada Kasus Rujukan Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan Bayi Baru Lahir
dan Standar
Asuhan Kebidanan Kepmenkes nomor 938 tahun 2007, dimana pengambilan keputusan
klinis bidan diambil berdasarkan hasil pengkajian melalui anamnesa dan
pemeriksaan fisik, kemudian dirumuskan diagnosa kebidanan berdasarkan
permasalahan yang ditemui. Setelah diagnosa dibuat, maka diberikan
intervensi sesuai dengan prioritas kegawatan kondisi ibu dan janin, sesuai
kewenangan bidan, dan kewenangan tempat pelayanan dasar, PONED serta PONEK.
Kemudian pencatatan asuhan pada formulir/ status klien/ Rekam medis yang
digunakan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Pengertian
Rujukan kebidanan adalah kegiatan
pemindahan tanggungjawab terhadap kondisi klien/pasien ke fasilitas pelayanan
yang lebih memadai (tenaga atau pengetahuan, obat, dan peralatannya)
B.
Jenis-Jenis
Rujukan
1. Rujukan medik
Yaitu
pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik
secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu
menangani secara rasional.
Jenis rujukan medic antara lain:
a. Transfer of patient. Konsultasi
penderita untuk keperluaan diagnostic, pengobatan, tindakan opertif dan lain –
lain.
b. Transfer
of specimen.
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lenih lengkap.
c. Transfer
of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu layanan setempat.
2. Rujukan kesehatan
Yaitu
hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke fasilitas yang
lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang menyangkut masalah kesehatan
yang sifatnya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan
(promotif). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan operasional.
Daftar Pustaka
Buku Acuan & Panduan.2008.Asuhan
Persalinan Normal,Jakarta
Meilani,Niken,S.SiT,DKK.2009.Kebidanan
Komunitas,Yogyakarta
Nur Muslimatun,Wafi.2010.Asuhan
Neonatus Bayi & Balita,Yogyakarta